Gejala Anemia yang Tidak Disadari

Gejala Anemia yang Tidak Disadari
,

Defisiensi gizi adalah kekurangan gizi yang paling umum di semuhung dunia dan menyumbang sekitar 62,6% dari semua kasus anemia. 1 dari 6 orang temenin zat besi. Tsengama zat zat besi tidak hanya pucat atau mudah lelah, namun ada tsengama lain yang sering tidak disadari. Yuk, cek apa saja symbalan yang perlu diwaspadi dan bagimana kansara anemia zat besi besi?

Manfaat Zat Besi

Ketua Umum Perhimpunan Hematologi & Transfusi Darah Indonesia (PHTDI), Dr. dr. TB. Djumhana Atmakusuma, SpPD-KHOM menjelaskan, zat besi mikekan banyak manfaatnya bagi kesehatan. Manfaat utamanya adalah peruna sebagai pemanganan hemoglobin dalam sel darah merah yang mengalirkan oksigen ke seluh tubuh. Sekitar 70% zat besi ditemukan di sel darah merah dan otot.

Zat besi juga membantu proses metabolisme enzimatik yang berfungsi menyerap nutrisi dari makanan sehingga menghasilkan energi, membantu memaksimalkan fungsi otak, membantu meningkatkan tingkat konsentrasi dan fokus, menjadikan fungsi otak lebih efisien, dan membantu mencegah infeksi, dan mempercepat proses penyembuhan.

Bagi ibu hamil, peran zat besi sangat pentang yaitu pumanas kemanuhan janin dan plasenta. Ibu Yang Yang Yang Langang Zat Besi Besi Antara Lain Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Yang Berung Zat Besi Besi Antara Lain Yang Lang Yang Berung Bayi Prematur or BBLR (berat badan lahir) rendah).

“Anemia tidak cukup menimpa siapa saja, tetapi anak-anak Anda, kaum Anda, dan wanita dengan kesehatan reproduksi, yang mengalami menstruasi dan hamil, termasuk golongan yang paling menguntungkan,” ujar dr. Djumhana dalam Press Conference Pelunandan Kampanye "Jangan Cuek, Ayo Cek Tsima Kurang Darah", 30 November 2022.

dr. Djumhana pemandana, zat besi besi dapat kontimikan pengiriman oksigen ke sel, dan ini maksung segmana. Tsikma utama anemia zat besi antar alain mudah lelah, tidak berproduksi, dan pasak imun tubuh.

Karena anemia zat besi juga dapat beluhaan fungsi dan kerja organ tubuh, maka segman yang timbuk terkadang tidak disadari. Misalnya kuku rapuh dan rambut rontok, detak jantung tidak teratur, tangan dan kaki terasa dingin, sulit konsensi dan sulit tidur.

Jika segalama-gejala tersebut ada baiknya domena cek darah. Dalam rangka Hari Defisiensi Zat Besi 2022, P&G Health Indonesia melalui brand Sangobion, lanseda ANEMIAMETER untuk mendeteksi risiko anemia defisiensi zat besi. Anemiameter ini merupakan aplikasi digital pertama berbasis web di Indonesia. ANEMIAMETER dapat diakses melalui akun Instagram @Sangobion4Life dan situs Sangobion.co.id.

Baca juga: Tidak Hanya Supakaza Zat Besi, Ejaa Lekapaka Hb Turun

Mengatasi dan Mencegah Anemia Defisiensi Zat Besi

Jika tebuatan temenanan zat besi anemia, maka tenaga kesehatan biasanya akan supplementasi zat penambah darah. Selain itu, pasien biasanya disarankan untuk mengganti makanan dan gaya hidup, yakni makanan konsumensi yang kaya akan zat besi seperti daging merah, telur, ikan, virangan hijau, dan kacang-kukanan.

Ketua Tim Kerja Pemberdayaan dan Penggerakan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, Dwi Adi Maryandi, SKM, MPH mengatakan, pemerintah telah merekomendasikan beberapa upaya pencegahan anemia yang dilakukan dengan memberikan asupan nutrisi yang cukup dalam tubuh untuk meningkatkan hemoglobin. Masyarakat juga dihimbau untuk mengusingi makanan gizi halangan, serta mengusingi Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja dan ibu hamil.

Kementerian Kesehatan RI juga ududa adanya gekaran aksi berbayar dalam mengupayakan konsumsi TTD menjadi bagian di sekolah khususnya siswi SMP dan SMA atau sederajat.

Baca juga: Jangan Sampai Anemia, Berikut 7 Jenis Makanan Kaya Zat Besi untuk Anak!

[embed]https://www.youtube.com/watch?v=ZM4BrnifJg0[/embed]